Translate

  • Posted by : IRHAM Rabu, 02 Desember 2015

    BAB I


    A. LATAR BELAKANG
    Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dalam rangka membahasas tentang Akuntansi Perusahaan Dagang. Makalah ini membahas tentang Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang, Macam – macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan Dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi Perusahaan Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
    Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.


    B. MAKSUD DAN TUJUAN
    Yang menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
    1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang
    2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
    3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perushaan Dagang













    BAB II
    PEMBAHASAN

    A.    JURNAL KHUSUS
           Karena entitas dagang berfungsi menjembatani antara produsen dengan konsumen, maka aktivitas entitas dagang yang memiliki frekuensi terjadi paling tinggi adalah aktivitas :
    1.    Transaksi Pembelian
    2.    Transaksi Pengeluaran Kas (Pembayaran)
    3.    Transaksi Penjualan
    4.    Transaksi Penerimaan Kas
             Karena alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka jurnal di dalam entitas dagang dapat dipilih kedalam empat kelmpok jurnal tersebut. Buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat satu jenis transaksi saja disebut dengan Jurnal Khusus atau Buku Harian Khusus. Karena entitas dagang memiliki empat transaksi yang paling tinggi frekuensinya, maka jurnal khusus didalam entitas dagang dapat dibagi menjadi empat jurnal khusus, yaitu:
    1.    Jurnal Khusus Pembelian
    2.    Jurnal Khusus Penerimaan kas
    3.    Jurnal Khusus penjalan
    4.    Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
                Aktivitas perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung dan dicatat pada keempat Jurnal Khusus tersebut ditampung di dalam media yang disebut Buku Harian Serba-Serbi.

    B.     Buku Besar Pembantu 

             Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:
    a.       Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum
    b.      Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.

    Sumber pencatatan dalam buku besar pembantu adalah bukti-bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan baik terhadap hutang maupun piutang perusahaan. Misalnya faktur pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluran kas, bukti penerimaan kas dan nota debet/ kredit. Dengan demikian dalam perusahaan yang menyelenggarakan buku pembantu hutang dan buku pembantu piutang, bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan pada hutang dan piutang dicatat dengan prosedur sebagai berikut:
    a.       Dicatat dalam buku jurnal untuk dipindah bukukan ke dalam buku besar, baik setiap pos jurnal secara individual maupun secara kolektif
    b.      Dicatat ke dalam buku pembantu yang selanjutnya pada tiap akhir periode tertentu dari data buku pembantu disusun daftra saldo. Artinya dari data buku pembantu hutang pada akhir periode disususn daftar saldo hutang dari data pembantu piutang disusun daftar saldo piutang.
    Jika terjadi kesalahan pencatatan baik dalam buku pembantu, saldo akun Hutang dalam buku besar pada akhir periode harus sma dengan jumlah hutang menurut buku pembantu hutang (daftar saldo hutang). Demikian pula saldo akun Piutang harus sama dengan jumlah piutang menurut buku pembantu piutang (daftar saldo piutang).
    a.      Pencatatan dalam Buku Pembantu Hutang
    1)      Tata cara mencatat bukti transaksi dalam buku pembantu hutang
    Buku pembantu hutang merupakan kumpulan akun kreditor (pihak kepada siapa perusahaan mempunyai hutang). Bentuk akun dlam buku pembantu tidak berbeda dengan bentuk akun besar umum. Misalnya perusahaan mempunyai hutang kepeda PT SARI Bandung, dalam buku pembantu hutang disediakan akun (rekening) untuk PT SARI sebagai berikut:
    Nama Kreditor: SARI, PT

    Tgl
    Keterangan
    Ref
    DEBET
    KREDIT
    SALDO
    DEBET
    KREDIT

    Sumber pencatatan dalam buku pembantu hutang terdiri atas:
    a)         Faktur pembelian
    b)         Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
    c)         Nota debet/ kredir sebagai bukti pengembalian barabg yang dibeli dengan pembayaran kredit (retur pembelian)
    Sebagai ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu hutang, berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan Juli 2003:
    a)      Data hutang kepeda kreditor pada tanggal 1 juli 2003:
    Hutang kepada:           PD SUMBER WARNA                     Rp 3.200.000,00
                                 PD ANEKA SARANA                      Rp 2.600.000,00
                                 PD KARYA MUDA                          Rp 2.700.000,00
                                 Jumlah                                                 Rp 8.500.000,00
                          
    b)      Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:
    Pembelian kredit perlengkapan studio:
    Juli 6, faktur No.SB-06 dari PD SUMBER WARNA seharga Rp 3.800.000,00
    Juli 14, faktur No. K-012 dari PD KARYA MUDA seharga   Rp 2.500.000,00
    Juli 25, faktur No.AS-19 dari PD ANEKA SARANA seharg Rp.2.700.000,00
                               Jumlah pembelian kredit bulan Juli 2003        Rp 9.000.000,00

    Pembayaran hutang kepada kreditor
    Juli 4, bukti kas No K-701 kepada PD SUMBER WARNA    Rp. 2.200.000,00
    Juli 10, bukti kas No K-706 kepada PD KARYA MUDA       Rp. 2.700.000,00
    Juli 18, bukti kas No K-716 kepada PD ANEKA SARANA   Rp. 1.600.000,00
    Juli 27, bukti kas No K-721 kepada PD SUMBER WARNA  Rp. 1.000.000,00
       Jumlah hutang dibayar dalam bulan Juli 2003                        Rp. 7.500.000,00

    Berdasarkan data di atas, pahami keterangan berikut ini!
    ·         Data hutang tanggal 1 Juli 2003, tarcatat dalam buku besar akun Hutang sebagai saldo kredit tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp. 8.500.000,00. Sementara rinciannya tercatat dalam buku pembantu hutang sebagai saldo kredit tanggal 1 juli 2003 pada rekeningmasing-masing kreditor.
    ·         Faktur pembelian dicatat sebagai berikut:
    1.      Semua faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian sehingga pada 31 juli 2003 akun perlengkapan Studio didebet dan akun Hutang usaha dikredit Rp.9000.000,00
    2.      Masing-masing faktur pembelian dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan.
    ·         Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang dicatat sebagai berikut:
    1.      Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang berjumlah Rp. 7.500.000,00. Jumlah tersebut dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun Hutang usaha dan kredit akun.Kas masing-masing Rp. 7.500.000,00
    2.      Masing-masing bukti pengeluaran kas dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mendebet rekening kreditor yang bersangkutan.
    Setelah dicatat seperti di atas, akun Hutang usaha dalam buku besar dan rekening-rekening kreditor dalam buku pembantu hutang tampak sebagai berikut:

                                        BUKU BESAR
    Akun: HUTANG USAHA                                                                                                                No.221
    Tgl
    Keterangan
    Ref
    DEBET
    KREDIT
    SALDO
    DEBET
    KREDIT
    2003
    Juli 1
    Saldo
    -
    -
    -
    -
    8.500.000
    Juli 31
    Posting
    JPb-1
    -
    9.000.000
    -
    17.500.000
    Juli
    31
    Posting
    JKK-1
    7.500.000
    -
    -
    10.000.000



    Perhatikan akun hutang Usaha di atas:
    1.      Dalm kolom refrens (Ref) ditulis JPb-1 dan JKK-1 anggap transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing diposting dari buku jurnal pembelian (JPb) halaman 1 dan buku jurnal pengeluaran kas (JKK) halaman 1.

    2.      Akun hutang usaha diatas pada 31 Juli 2003 nenunjukkan saldo kredit Rp. 10.000.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut buku pembanTu hutang pada tanggal yang sama.

    YANG LENGKAPNYA SILAKAN DOWNLOAD DISINI

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Muhammad Irham - Powered by Blogger - Designed by Muhammad Irham -