Translate
Archive for Desember 2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)”
dan menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ini
dengan baik dan lancar.
Kami sebagai penyusun makalah ini
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata,semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami selaku penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di bidang ilmu Komunikasi Data.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR
ISI........................................................................................................... 2
BAB.I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 3
BAB.II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi (SIA).................................. 5
2.2. Model Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)....................................... 9
2.3. Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi (SIA)........................... 10
2.4. Peranan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)................................... 10
2.5. Golongan Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi (SIA).................. 11
2.6. Pengolah Data................................................................................ 13
2.7. Contoh Sistem Informasi
Akuntansi (SIA).................................... 14
BAB.III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................ ..... 16
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 17
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi
keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan
lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka.
Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk
mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar
maupun dalam perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan
untuk menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses
secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan
mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi
diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola
data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
intern maupun pemakai ekstern.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian Sistem
Informasi Akuntansi?
2.
Bagaimanakah model Sistem
Informasi Akuntansi?
3.
Bagaimana karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi?
4.
Apakah peranan Sistem Informasi
Akuntansi?
5.
Siapa sajakah pemakai Sistem
Informasi Akuntansi?
6.
Apakah pengertian dari
Pengolahan Data?
7.
Apa saja contoh dari Sistem
Informasi Akuntansi?
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi adalah
suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan
Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang
berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi
Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan dari organisasi
yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan Informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal
perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi
manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber
yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan
lingkungan sekitarnya.
Sebagai sistem informasi akuntansi merupakan suatu
sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan,
mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi
pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi
akuntansi adalah satu – satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan.
Informasi akuntansi
berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab terhadap arus
dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran,
manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua
arus dana agar penggunaannya bisa efektif.
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan
suatu perusahaan. Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat
berkepentingan yaitu pihak eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang
kuat dalam menentukan pertumbuhan perusahaan , terutama pihak internal yang
terlibat langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh
pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam kegiatan
perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
-
informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan
keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-
Informasi Akuntansi Manajemen, informasi
yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan
efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan
akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup
untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja
perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa
setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu
informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan
dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus
menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi
tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang
lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
Yang Lengkap silakan download DISINI !!
Sistem Informasi Akutansi (SIA)
0
Bab I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Pertama, sebelum pengertian tentang manajemen dan
manajer, kita mencoba melihat atau membahas gambaran umum tentang manajemen.
Sebenarnya manajemen memiliki arti yang sangat luas tergantung dimana kita
meletakkan kalimat manajemen tersebut, bisa berhubungan dengan akuntansi,
perusahaan, organisasi, pribadi dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan kita pribadi sehari-hari sebenarnya
terdapat fungsi dan bentuk manajemen pribadi. Contohnya kegiatan kita
sehari-hari dari pagi, siang, sore, malam, hingga pagi lagi. Mulai dari kita
bangun tidur, apa yang pertama kita pikirkan ? setiap orang berbeda-beda apa
yang mereka pikirkan setelah bangun tidur, misalnya kita bersyukur, menanyakan
jam berapa ini, setelah itu kita merencanakan habis ini salat, mandi, makan,
setrika baju, berangkat sekolah atau kerja dan seterusnya. Maka akan terjadilah
sebuahschedule atau tata urutan kegiatan dari pagi hingga pagi lagi
walaupun hanya didalam pikiran saja. Secara tidak langsung hal inilah yang disebut
kita sedang memanajemen diri kita sendiri untuk
melaksanakan schedule tersebut. Walaupun dalam prakteknya kita bisa
melaksanakan secara urut atau acak schedule tersebut, akan tetapi
pasti akan dilakukan. Secara tidak langsung juga kita telah menjadi manajer
untuk diri kita sendiri dan juga kita sebagai bawahan untuk diri kita. Jadi
secara tidak langsung kita seperti sebuah perusahaan ada bawahan dan ada
atasan, walaupun semuanya dilakukan oleh diri kita sendiri. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa manajemen berhubungan dengan organisasi atau adanya
sekumpulan orang lebih dari satu.
Dalam manajemen juga memiliki aspek pendukung yang
berkaitan, aspek tersebut adalah Administrasi dan Kepemimpinan. Kenapa
manajemen membutuhkan dua aspek tersebut ? sebab manajemen membutuhkan
kepemimpinan untuk melaksanakan tahap-tahap manajemen dan manajemen juga
membutuhkan Administrasi guna memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan tahap-tahap
manajemen.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian manajemen ?
2.
Apa perbedaaan bentuk manjemen
karakteristik ?
3. Tujuan
Sejalannya dengan rumusan masalah diatas,
makalah ini disusun dengan tujuan untuk mngetahui tentang:
A.pengertian manajemen
B.pngertian manajer dan
manajemen
C.kegiatan manajer
Bab II
A.
Pengertian Manajemen
Secara Etimologis, Manajemen
adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang
mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing
para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga
dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh
tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk
karakteristik,diantaranya adalah :
1
Sebuah
proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
2
Melibatkan
dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
3
Mendapatkan
hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan
sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Ditinjau dari segi fungsinya,
manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya terangkum sebagai
berikut:
![](file:///C:/Users/SERVER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
1)Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan. Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni
memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut diberikan
kepada beragam individu atau grup didalam organisasi.Mengorganisir adalah untuk
menciptakan mekanisme untukm enjalankan rencana.
3) Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah
motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai
bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membant
Organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.
4) Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:
Ø Mengumpulkan informasi untuk mengukur
performa.
Ø Membandingkan performa masa kini dengan
sebelumnya.
Ø Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan
melakukan modifikasi untuk menuai parameter performa diharapakan
1.
Manajemen sebagai
suatu proses
Manajemen
sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.
2. Manajemen sebagai Ilmu
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang teratur dari
hal-hal pekerjaan hukum sebab dan akibat, sehingga menjadi tabiat ilmu, yaitu
mencari keterangan tentang kedudukan suatu hal atau masalah yang berhubungan
dengan sebab dan akibatnya. Pengetahuan tidak selamanya dapat digolong-kan ilmu
sebab ada pengetahuan atau pengetahuan saja. Di pihak lain, ada pengetahuan
yang diperoleh dengan jalan keterangan dan inilah yang disebut ilmu.
Pengetahuan barulah merupakan tangga pertama bagi ilmu untuk mencari keterangan
lebih lanjut. Karena itu Muhammad Hatta mengemukakan suatu pendapat bahwa
seorang memperoleh pengetahuan tentang sesuatu masalah dengan jalan keterangan
untuk menyusun pikiran guna mengetahui sebab kejadian dan akibatnya di saat
itulah terjadi ilmu pengetahuan. Pengalaman baru menjadi pengetahuan ilmu,
apabila pengetahuan itu disertai dengan pengertian tentang pekerjaan hukum
kausal pada masalah yang dialami itu. Masalah menimbulkan pertanyaan bagaimana
duduknya dan sebabnya. Kalau manajemen adalah suatu ilmu sebab kalau diteliti
lebih lanjut timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya
pemborosan-pemborosan baik tenaga kerja, waktu maupun materi dan biaya di dalam
setiap pekerjaan dalam suatu usaha.
Di samping alasan di atas,
manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu
yaitu:
a. Tersusun secara sistematis
dan teratur
b. Objektif rasional sehinga
dapat dipelajari
c. Menggunakan metode Ilmiah
d. Mempunyai prinsip-prinsip
tertentu
e. Dapat dijadikan suatu teori
Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki
serangkaian tahap kegiatan fungsi secara berkaitan mulai dari menentukan
sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan. Dalam hal ini,
beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada
hakikatnya meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan.
Mengenai objek manajemen,
yaitu: apa yang menjadi sasaran atau kajian penyelidikan manajemen. Sebagai
objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan
manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa dengan
dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi objek manajemen adalah
manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan
bidang kegiatannya, sepertinya: bidang keuangan, bidang pema-saran, bidang
perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.
Menggunakan metode ilmiah,
seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan induksi.
Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional bersumber dari
rasio atau akal pikiran. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak pada
pengetahuan umum untuk sampai kepada pengetahuan khusus yang baru. Pengetahuan
umum ini bisa berupa konsep atau teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen
sesungguhnya perencanaan, motivasi adalah suatu teori umum, sedangkan
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan merupakan teori khusu. Dari teori
umum (perencanaan dan motivasi) inilah manajemen bertitik tolak melaksanakan
kegiatan secara sistematis, efektif dan efisien menurut teori-teori khusus
sebagai pedoman. Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan
dan teori-teori motivasi dan sebagainya. Sedangkan metode induktif
yaitu bersifat empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan
penyelidikan dengan bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada
pengetahuan umum. Di dalam manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan lain-lain sebenarnya merupakan
in-put dalam membuat perencanaan yang bersifat umum.
Mempunyai
prinsip-prinsip tertentu, pendapat Fayol yang menge-mukakan 14 prinsip
organisasi yang sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen merupakan
sumbangan yang cukup besar melahirkan mana-jemen sebagai suatu ilmu
pengetahuan. Dapat dijadikan suatu teori.
Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan
dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen
merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam kurikulum bahkan
terdapat jurusan yang disebut dengan jurusan “manajemen”. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, jika
dikaitkan dengan klasifikasi ilmu, maka manajemen tergolong ke dalam ilmu-ilmu
sosial, bagian dari ilmu administrasi dan merupakan ilmu terapan (applied
science) karena kemanfaatannya hanya ada apabila diterapkan untuk meningkatkan
peri kehidupan manusia.
YANG LENGKAPNYA SILAKAN DOWNLOAD DISNI
MANAJEMEN DAN MANAJER
0
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang
disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
dalam rangka membahasas tentang Akuntansi Perusahaan Dagang. Makalah ini
membahas tentang Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan
Dagang, Macam – macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan
Dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi
Perusahaan Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi
yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam
suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan,
keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi,
dahn hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Yang menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang
2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perushaan Dagang
Yang menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang
2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perushaan Dagang
BAB II
PEMBAHASAN
A.
JURNAL KHUSUS
Karena entitas dagang berfungsi menjembatani antara produsen dengan konsumen,
maka aktivitas entitas dagang yang memiliki frekuensi terjadi paling tinggi
adalah aktivitas :
1. Transaksi
Pembelian
2. Transaksi
Pengeluaran Kas (Pembayaran)
3. Transaksi
Penjualan
4. Transaksi
Penerimaan Kas
Karena
alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka jurnal di dalam entitas dagang dapat
dipilih kedalam empat kelmpok jurnal tersebut. Buku jurnal yang digunakan hanya
untuk mencatat satu jenis transaksi saja disebut dengan Jurnal
Khusus atau Buku Harian Khusus. Karena entitas dagang
memiliki empat transaksi yang paling tinggi frekuensinya, maka jurnal
khusus didalam entitas dagang dapat dibagi menjadi empat jurnal khusus, yaitu:
1. Jurnal
Khusus Pembelian
2. Jurnal
Khusus Penerimaan kas
3. Jurnal
Khusus penjalan
4. Jurnal
Khusus Pengeluaran Kas
Aktivitas
perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung dan dicatat pada keempat Jurnal
Khusus tersebut ditampung di dalam media yang disebut Buku Harian
Serba-Serbi.
B. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:
a. Buku
besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi
sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual
sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum
b. Buku
besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary
ledger), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan)
kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang
dagang dalam buku besar umum.
Sumber pencatatan
dalam buku besar pembantu adalah bukti-bukti transaksi yang mengakibatkan
perubahan baik terhadap hutang maupun piutang perusahaan. Misalnya faktur
pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluran kas, bukti penerimaan kas dan
nota debet/ kredit. Dengan demikian dalam perusahaan yang menyelenggarakan buku
pembantu hutang dan buku pembantu piutang, bukti transaksi yang mengakibatkan
perubahan pada hutang dan piutang dicatat dengan prosedur sebagai berikut:
a. Dicatat
dalam buku jurnal untuk dipindah bukukan ke dalam buku besar, baik setiap pos
jurnal secara individual maupun secara kolektif
b. Dicatat
ke dalam buku pembantu yang selanjutnya pada tiap akhir periode tertentu dari
data buku pembantu disusun daftra saldo. Artinya dari data buku pembantu hutang
pada akhir periode disususn daftar saldo hutang dari data pembantu piutang disusun
daftar saldo piutang.
Jika terjadi
kesalahan pencatatan baik dalam buku pembantu, saldo akun Hutang dalam buku
besar pada akhir periode harus sma dengan jumlah hutang menurut buku pembantu
hutang (daftar saldo hutang). Demikian pula saldo akun Piutang harus sama
dengan jumlah piutang menurut buku pembantu piutang (daftar saldo piutang).
a. Pencatatan
dalam Buku Pembantu Hutang
1) Tata
cara mencatat bukti transaksi dalam buku pembantu hutang
Buku pembantu hutang
merupakan kumpulan akun kreditor (pihak kepada siapa perusahaan mempunyai
hutang). Bentuk akun dlam buku pembantu tidak berbeda dengan bentuk akun besar
umum. Misalnya perusahaan mempunyai hutang kepeda PT SARI Bandung, dalam buku
pembantu hutang disediakan akun (rekening) untuk PT SARI sebagai berikut:
Nama Kreditor: SARI,
PT
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
|
DEBET
|
KREDIT
|
|||||
Sumber pencatatan
dalam buku pembantu hutang terdiri atas:
a) Faktur
pembelian
b) Bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
c) Nota
debet/ kredir sebagai bukti pengembalian barabg yang dibeli dengan pembayaran
kredit (retur pembelian)
Sebagai ilustrasi
pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu hutang, berikut ini sebagian
data kegiatan SARI Advertising dalam bulan Juli 2003:
a) Data
hutang kepeda kreditor pada tanggal 1 juli 2003:
Hutang
kepada: PD SUMBER
WARNA
Rp 3.200.000,00
PD ANEKA
SARANA
Rp 2.600.000,00
PD KARYA
MUDA Rp
2.700.000,00
Jumlah Rp
8.500.000,00
b) Transaksi
yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:
Pembelian kredit
perlengkapan studio:
Juli 6, faktur
No.SB-06 dari PD SUMBER WARNA seharga Rp 3.800.000,00
Juli 14, faktur No.
K-012 dari PD KARYA MUDA seharga Rp 2.500.000,00
Juli 25, faktur
No.AS-19 dari PD ANEKA SARANA seharg Rp.2.700.000,00
Jumlah pembelian kredit bulan Juli
2003 Rp 9.000.000,00
Pembayaran hutang
kepada kreditor
Juli 4, bukti kas No
K-701 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 2.200.000,00
Juli 10, bukti kas No
K-706 kepada PD KARYA MUDA Rp. 2.700.000,00
Juli 18, bukti kas No
K-716 kepada PD ANEKA SARANA Rp. 1.600.000,00
Juli 27, bukti kas No
K-721 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 1.000.000,00
Jumlah
hutang dibayar dalam bulan Juli
2003
Rp. 7.500.000,00
Berdasarkan data di
atas, pahami keterangan berikut ini!
· Data
hutang tanggal 1 Juli 2003, tarcatat dalam buku besar akun Hutang sebagai saldo
kredit tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp. 8.500.000,00. Sementara rinciannya
tercatat dalam buku pembantu hutang sebagai saldo kredit tanggal 1 juli 2003
pada rekeningmasing-masing kreditor.
· Faktur
pembelian dicatat sebagai berikut:
1. Semua
faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian sehingga pada 31 juli 2003
akun perlengkapan Studio didebet dan akun Hutang usaha dikredit Rp.9000.000,00
2. Masing-masing
faktur pembelian dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mengkredit rekening
kreditor yang bersangkutan.
· Bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang dicatat sebagai berikut:
1. Bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang berjumlah Rp. 7.500.000,00. Jumlah
tersebut dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas dengan mendebet akun Hutang
usaha dan kredit akun.Kas masing-masing Rp. 7.500.000,00
2. Masing-masing
bukti pengeluaran kas dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mendebet
rekening kreditor yang bersangkutan.
Setelah dicatat
seperti di atas, akun Hutang usaha dalam buku besar dan rekening-rekening
kreditor dalam buku pembantu hutang tampak sebagai berikut:
BUKU BESAR
Akun: HUTANG
USAHA
No.221
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
|
|
DEBET
|
KREDIT
|
|||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8.500.000
|
Juli 31
|
Posting
|
JPb-1
|
-
|
9.000.000
|
-
|
17.500.000
|
Juli
31
|
Posting
|
JKK-1
|
7.500.000
|
-
|
-
|
10.000.000
|
Perhatikan akun
hutang Usaha di atas:
1. Dalm
kolom refrens (Ref) ditulis JPb-1 dan JKK-1 anggap transaksi dicatat dalam buku
jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing diposting dari buku
jurnal pembelian (JPb) halaman 1 dan buku jurnal pengeluaran kas (JKK) halaman
1.
2. Akun
hutang usaha diatas pada 31 Juli 2003 nenunjukkan saldo kredit Rp.
10.000.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut buku
pembanTu hutang pada tanggal yang sama.
YANG LENGKAPNYA SILAKAN DOWNLOAD DISINI